Selasa, 15 Januari 2013

IMUNISASI


Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu
(Aziz Alimul, 2004 : 81)

Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakit infeksi berbahaya, maka mereka memiliki kesempatan beraktifitas, bermain, belajar tanpa tergagnggu masalah kesehatan. Namun demikian, sampai saat ini masih terdapat masalah-masalah dalam pemberian imunisasi, antara lain pemahaman prang tua yang masih kurang pada sebagian masyarakat, mitos salah satu tentang imunisasi, sampaijadwal imunisasi yang terlambat.

Tujuan Imunisasi
a. Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan pada penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar
b.  Untuk menimbulkan dan meningkatkan kekebalan seseorang terhadap penyakit infeksi
c.    Untuk memberikan data tahan tubuh yang sebesar-besarnya pada resipen agar tidak menjadi sakit / hanya mengalami gejala klinik seandainya resipen sakit alami tanpa membahayakan resipen
d.   Untuk memberikan kekebalan kepada bayi anak, maupun ibu hamil dengan maksud untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
e.   Untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan penyakit tertentu. 


Macam-macam Imunisasi
1.     Kekebalan aktif
Adalah tubuh membuat antibody sendiri untuk dapat menghasilkan antibody tertentu, seseorang harus terinfeksi oleh penyakit tertentu  baik melalui terjangkit penyakit tersebut atau melalui pemberian vaksin yang mengandung bakteri atau virus atau rancunnya yang sudah dilemahkan
2.    Kekebalan pasif
Adalah tubuh anak diberikan antibody yang sudah dibuat. Kekebalan pasif juga mencakup kekebalan bawaan (konginental) misalnya bayi mendapat antibody dari ibu melalui plasenta, kekebalan akan melindungi bayi selama bulan-bulan pertama. Kehidupannya terhadap berbagai penyakit seperti tetanus, campak, malaria. Namun kekebalan ini tidak dapat bertahan lama.

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
-          Polimyelitis (kelumpuhan)
-          Campak
-          Dipteri
-          Pertusis
-          Tetanus
-          Tuberculosis
-          Hepatitis
Sesuai dengan program pemerintah (depkes) tentang program pengembangan imunisasi (PPI), maka anak harus mendapatkan perlindungan terhadap 7 penyakit utama tersebut, yaitu dengan imunisasi

Jenis Vaksin
1)  Vaksin hidup
Berasal dari bakteri atau virus yang dilemahkan, bersifat labil dan dapat mengalami kerusakan bila kena panas dan sinar. Vaksin hidup dan tersedia saat ini :
·         Dari virus hidup : campak, gondok, rubella, demam kuning
·         Vaksin dari bakteri : BVG, demam tipoid  
2)  Vaksin inactivid
Berasal dari bakteri virus atau komponen yang dibuat tidak aktif vaksin incativid selalu membutuhkan dosis ganda. Pada umumnya dosis yang pertama tidak menghasilkan imuniti prduksitf baru timbul setelah dari kedua / ketiga vaksin inactivid yang tersedia saat ini berasal dari :
·         Seluruh sel virus inactivid. Contohnya : influenza, polio, rabies, hepatitis A.
·   Seluruh sel bakteri inactividm contohnya : pertusis, tyroid, kolera influenza, a-seluler, typoid VI
·         Toxoid contohnya : diftori, tetanus, botalium
·    Polisakarida murni, contohnya : pneumokokus, meningitid, hypotolamus, influenza type B
·         Gabungan polisakarida (haemophylus influenza type B dan pnemokokus)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas vaksin
1.     Cara pemberian vaksi
2.    Dosis vaksin
3.    Frekuensi pemberian
4.    Jenis vaksin


Persyaratan Pemberian Vaksin
1.     Pada bayi / anak yang sehat
2. Vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es dan belum lewat masa berlakunya.
3.    Pemberian imunisasi dengan teknik yang tepat
4.    Mengetahui jadwal imunisasi dengan melihat umur dan jenis imunisasi, jenis yang telah diterima
5.    Meneliti jenis vaksin yang akan diberikan
6.    Memperhatikan dosis yang akan diberikan


Jadwal Imunisasi